MACAM-MACAM MAJAS
1. Majas Perbandingan
a. Personifikasi: majas yang membandingkan benda mati seolah-olah hidup.
Contoh: - Padi merunduk memberi hormat petani
- Kereta api meraung-raung dimalam hari
b. Metafora: majas yang didalamnya terdapat ungkapan
Contoh: Dari Surabaya ayah membawa buah tangan
c. Asosiasi: majas yang didalamnya terdapat kata seperti bagai, bagaikan, baik, ibarat, laksana
Contoh: Laksana kayu dimakan api
d. Sarkasme: majas yang didalamnya mengandung kata-kata kasar.
Contoh: Dasar "anjing" pergi dari sana
e. Alegori: majas yang didalamnya berbentuk cerita.
Contoh: Dongeng gajah dengan semut, yang kuat belum tentu menang
2. Majas Pertentangan
a. Hiperbola: majas yang melebih-lebihkan dari keadaan sebenarnya.
Contoh: - Pecah kepalaku mengerjakan soal matematika ini
- Lepas bola mataku melihat uang sebanyak ini
b. Litotes: majas yang merendahkan diri.
Contoh: - Silahkan mampir ke gubuk jelekku ini
- Setetes darah sangat kubutuhkan saat ini
c. Ironi: majas yang mengungkapkan diri kebalikan dari keadaan sebenarnya.
Contoh: Aduh harum sekali baumu, sudah berapa hari kamu tidak mandi
d. Antitasi: majas yang mempergunakan paduan kata yang berlawanan kata.
Contoh: tua-muda, besar-kecil ada dalam keramaian itu
3. Majas Pertautan
a. Metonimia: majas yang menyebutkan nama sesuatu dengan nama lain berdasarkan ciri berikutnya.
Contoh: - Dia datang naik kijang
- Tolong, ayah belikan gudang garam
b. Alusio: majas yang melukiskan sesuatu dengan ungkapan/peribahasa.
Contoh: - Jangan kura-kura dalam perahu, ah!
- Kelihatannya usahamu jauh penggang dari api
c. Eufemisme: majas yang menggantikan kata-kata kesan dengan ungkapan halus.
Contoh: - Kakeknya baru saja dipanggil oleh Yang Maha Kuasa (meninggal)
- Banyak pegawai yang dirumahkan dalam jangka panjang (PHK)
d. 1) Sinekdok Pars Pro Toto: majas yang menyatakan sebagian untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh: - Untuk pesta pekan depan, dia membeli 3 ekor lembu
- Sudah 2 hari ia tak tampak batang hidungnya
2) Sinekdok Totem Pro Parte: majas yang menyatakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian.
Contoh: - Untuk yang tinggal di jalan Mangga, ku ucapkan salam sayang
- SMPN 1 Yosowilangun, menjadi juara Lomba renang se Kabupaten Lumajang
3. Majas Pertautan
a. Metonimia: majas yang menyebutkan nama sesuatu dengan nama lain berdasarkan ciri berikutnya.
Contoh: - Dia datang naik kijang
- Tolong, ayah belikan gudang garam
b. Alusio: majas yang melukiskan sesuatu dengan ungkapan/peribahasa.
Contoh: - Jangan kura-kura dalam perahu, ah!
- Kelihatannya usahamu jauh penggang dari api
c. Eufemisme: majas yang menggantikan kata-kata kesan dengan ungkapan halus.
Contoh: - Kakeknya baru saja dipanggil oleh Yang Maha Kuasa (meninggal)
- Banyak pegawai yang dirumahkan dalam jangka panjang (PHK)
d. 1) Sinekdok Pars Pro Toto: majas yang menyatakan sebagian untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh: - Untuk pesta pekan depan, dia membeli 3 ekor lembu
- Sudah 2 hari ia tak tampak batang hidungnya
2) Sinekdok Totem Pro Parte: majas yang menyatakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian.
Contoh: - Untuk yang tinggal di jalan Mangga, ku ucapkan salam sayang
- SMPN 1 Yosowilangun, menjadi juara Lomba renang se Kabupaten Lumajang
0 komentar:
Posting Komentar